PENINGGALAN-PENINGGALAN HINDU BUDDHA

Coba kalian amati gambar di atas! Candi Prambanan dan Borobudur merupakan peninggalan pada masa Hindu Buddha di Jawa Tengah. Selain dua candi ini, masih banyak peninggalan masa Hindu Buddha yang lain. Apa saja peninggalan-peninggalan tersebut? Mari kita pelajari uraian di bawah ini bersama.

  1. Candi dan Stupa

Bangunan Candi dan Stupa ada yang didirikan sebagai tempat pemujaan dan ada yang didirikan sebagai makam.

Gambar Candi Mendut

Contoh Bangunan yang digunakan Agama Hindu, antara lain: Candi Prambanan, Candi Sukuh, Candi Canggal, Candi Gedong Songo.

Contoh Bangunan yang digunakan Agama Buddha, antara lain: Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Sewu, Candi Plaosan.

  1. Gapura

Gambar

Gapura Wringin Lawang

Gapura adalah bangunan berupa pintu gerbang.

  1. Paduraksa adalah gapura yang beratap dan berdaun pintu.
  2. Bentar adalah gapura yang menyerupai candi terbelah dua.

Contoh Bangunan Gapura di antaranya: Gapura Wringin Lawang di Trowulan peninggalan kerajaan Majapahit.

  1. Petirtaan

Gambar Petirtaan Jolotondo

Petirtaan adalah pemandian suci di kalangan istana.

Misalnya: Petirtaan Tirtha Empul dan Jolotondo.

  1. Patung / Arca

Bentuk patung Hindu tidak sama dengan bentuk patung budha.

  1. Patung Hindu umumnya berbentuk dewa – dewi, tokoh, dan makhluk dan mistik.

Misalnya: Patung raja Airlangga berbentuk patung Dewa Wisnu sedang menunggang garuda dan patung Ken Dedes dalam wujud Dewi Prajnaparamita.

Gambar

patung Ken Dedes

  1. Patung Budha bentuknya mewujudkan Sang Budha Gautama sendiri. Patung Budha tampil dalam berbagai posisi.

Misalnya: sikap Dhyana – Mudra yaitu sikap tangan sedang bersemedi atau sikap Wara- Mudra yaitu sikap tangan sedang memberi anugerah.

  1. Relief

Gambar Relief Candi Prambanan

Relief adalah seni pahat pada dinding suatu bangunan atau candi. Relief itu melukiskan suatu cerita.

Contohnya adalah Cerita Ramayana yang dipahat pada dinding Candi Prambanan.

  1. Prasasti

Prasasti adalah tulisan pada batu yang memuat berbagai informasi sejarah, dan peringatan atau catatan suatu peristiwa.

Gambar Prasasti Ciaruteun

Contoh Prasasti di antaranya: Prasasti Canggal, Prasasti Ciaruteun, Prasasti Talang Tuo, Prasasti kota Kapur, dan lainnya.

  1. Kitab

Kitab merupakan karangan berupa kisah, catatan, laporan tentang suatu peristiwa atau sejarah. Isi Kitab tidak berupa kalimat langsung, melainkan rangkaian puisi indah dalam sejumlah bait. Ungkapan dalam bentuk puisi ini biasa disebut Kakawin.

Gambar Isi kitab Negarakertagama

Kitab – kitab Peninggalan Masa Hindu – Budha antara lain:

  • Kakawin Bharatayuda karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh.
  • Kitab Negara Kertagama dan Sutasoma karya Mpu Prapanca.

MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA DAN PERSEBARAN ISLAM DI INDONESIA

MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA DAN PERSEBARAN ISLAM DI INDONESIA

Islam masuk dan berkembang di Indonesia awalnya melalui hubungan perdagangan. Hal itu kemudian berkembang melalui perkawinan, pendidikan, politik, dan kebudayaan. Setelah berkembang agama Islam, kemudian memberikan pengaruh terhadap pola hidup masyarakat Indonesia.

Pada Abad Ke-13 Masehi, mulai berdiri kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia. Kerajaan-kerajaan tersebut lahir sebagai suatu kekuatan politik, ekonomi dan budaya yang baru setelah berakhirnya masa kerajaan-kerajaan Hindu Buddha di Indonesia. Bagaimanakah berkembangan masyarakat Indonesia pada masa islam? Mari, kita pelajari bersama di bawah ini.

MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA

Jalur perdagangan laut para pedagang dari Arab, Persia, dan Gujarat ke Indonesia melalui pesisir Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan hingga Maluku. Hal ini berpengaruh terhadap masyarakat di Indonesia. Kapal-kapal dagang dari Arab, Persia, dan Gujarat mulai menyinggahi beberapa tempat di pesisir Sumatra sejak abad ke-7 Masehi, sekaligus memperkenalkan ajaran dan nilai-nilai Islam kepada masyarakat di Indonesia, termasuk para mubaligh dan ulamanya. Hasilnya,

terbentuklah sejumlah pemukiman muslim di berbagai daerah tersebut.

Sejak awal Selat Malaka merupakan jalur utama lalu lintas pelayaran dan perdagangan internasional. Setidaknya ada dua jalur yang menjadi rute masuknya Islam ke Indonesia, yaitu:

  • Jalur Utara dengan rute: Arab (Mekkah dan Madinah), Damaskus, Irak, Persia, Gujarat (Pantai Barat India), Srilanka dan Indonesia.
  • Jalur Selatan dengan rute: Arab (Mekkah dan Madinah), Yaman, Gujarat, Srilanka, Indonesia.

Agama dan kebudayaan Islam dibawa dan dikembangkan di Indonesia oleh para pedagang Islam dari Gujarat, Arab, dan Persia pada abad ke-7 M. Pendapat para ahli itu didukung oleh teori-teori sebagai berikut:

  1. Teori Mekkah


Buya Hamka

Teori ini menjelaskan tentang peranan orang-orang Arab dalam menyebarkan agama dan kebudayaan Islam di Indonesia. Hal ini berdasarkan bukti bahwa bangsa Indonesia sejak awal telah menganut mazhab Syafi’i yang sama dengan mazhab yang dianut di Mekkah. Salah seorang tokoh yang menganut Teori Mekkah adalah Buya Hamka, Anthony H. Johns.

  1. Teori Persia


Hoesein Djajadiningrat

Teori ini dikemukakan oleh Hoesein Djajadiningrat ini menjelaskan tentang kesamaan kebudayaan yang berkembang di masyarakat Indonesia dan kebudayaan yang berkembang di Persia. Misalnya, perayaan 10 Muharram atau Asyuro dan tradisi Tabot di Pariaman Sumatera Barat dan Bengkulu.

  1. Teori Gujarat

Pendukung teori ini antara lain adalah 1) Snouck Hurgronje; 2) Mouquette; 3) Bernard H.M Vlekke; 4) J. Pijnapel; dan 5) W.F Stutterheim. Menurut Snouck Hurgronje agama Islam masuk ke Indonesia berasal dari Gujarat (India) sekiar abad ke-13 M. Sebagai bukti pernyataan ini adalah Batu nisan Sultan Samudra Pasai Malik al-Saleh bertuliskan angka 698 H atau 1297 M, memiliki kesamaan dengan nisan yang ada di Cambay, Gujarat. Catatan Marcopolo ketika singgah di Sumatera pada tahun 1292 bahwa di Perlak sudah banyak yang memeluk Islam.


Snouck Hurgronje

PERSEBARAN ISLAM DI INDONESIA

Persebaran Islam di Indonesia terjadi secara bertahap. Daerah pertama yang mendapat pengaruh Islam adalah bagian Barat karena merupakan jalur perdagangan internasional. Pusat kerajaan Islam di bagian barat seperti Samudera Pasai dan Aceh yang kemudian menyebar ke kota-kota pelabuhan seperti Banten, Jepara, Gresik, Tuban, Makassar, serta Ternate dan Tidore. Bagaimanakah cara persebaran Islam ke berbagai tempat di Indonesia? Cara-cara tersebut antara lain melalui:

  1. Perdagangan: Wilayah Indonesia merupakan jalur pelayaran dan perdagangan sehingga menjadi daerah pertemuan para pedagang baik antar pedagang lokal maupun dengan bangsa lain seperti Arab, Cina, Persia, dan

    Gujarat. Mereka juga berdagang sambil menyebarkan agama Islam di Indonesia.
  2. Pernikahan: Para pedagang muslim yang menetap di pelabuhan banyak yang melakukan pernikahan dengan penduduk setempat. Pernikahan dengan putri bangsawan juga banyak yang terjadi sehingga melahirkan putera muslim yang kelak membawa pengaruh besar terhadap penyebaran Islam di Indonesia.
  3. Pendidikan: Penyebaran melalui cara pendidikan langsung, umumnya dilakukan oleh para ulama yang datang ke Indonesia untuk menyebarkan Islam. Para ulama itu kemudian mendirikan pesantren atau sekolah.
  4. Kesenian: Beberapa tokoh Islam menyebarkan agama yang diselipkan melaui pertunjukan kesenian misalnya pertunjukan wayang kulit, misal oleh Sunan Kalijaga. Dengan demikian Islam lebih mudah diterima, sekaligus memperkaya budaya masyarakat setempat.


Untuk mempelajari lebih detail lagi silahkan dilihat video di bawah ini:

https://www.youtube.com/watch?v=2pAenItBDO4&t=1s